Minggu, 30 Desember 2012
Assalamu'alaikum ww chum....
Alhamdulillah aku bisa nge-post untuk kali ini... ada pengalaman beberapa waktu lalu yang pengen aku bagi dengan chum ^_^, seputar tentang kehamilan chum #cikedot......
♥ 26 desember 2012
Alhamdulillah aku bisa nge-post untuk kali ini... ada pengalaman beberapa waktu lalu yang pengen aku bagi dengan chum ^_^, seputar tentang kehamilan chum #cikedot......
♥ 26 desember 2012
Kontraksi palsu yang ku rasakan semakin lama
semakin sering sakitnya. Apa mungkin ini tanda akan melahirkan? Tapi belum ada
flek atau lendir yang keluar. Sambil menikmati kontraksi, aku mondar mandir,
berjalan keliling di dalam rumah. Keluar masuk di setiap ruang yang ada di
rumah. Beharap sih kalau ini adalah tanda lahiran.
Ibuku sempat nanya “sakitnya kerasa sampai
dipaha dan lutut yah?” aku meng”iya”kan. Kata ibu, mungkin ini tanda lahiran.
Sakit
mulai semakin kerasa sekitar jam 10 malam… “Diam” menikmati rasa sakit itu…
#masihkuat
aku masih terus mondar mandir sampai dengan pukul 1 teng >>> udah pindah tanggal 27 Desember 2012, rasa pegal di telapak kaki. ku bawa tubuh yang semakin kerasa sakit ini ke tempat tidur... berusaha memejamkan matan namun tidak bisa. ku ubah posisi berbagai macam hingga dapatlah posisi yang sedikit lebih nyaman "Duduk bersandar di tembok dengan bantal" heheheheheeee...
akhirnya mataku yang teramat kantuk itu bisa kupejamkan beberapa saat... namuuuuun, lagi-lagi kontraksi palsu membuyar khayalku dalam tidur. #terbangun
udah menjelang subuh. #jam 4 dini hari
karena merasa sendirian, ku bangunkan misua untuk menemaniku begadang di subuh hari. alhasil nihil... misua ngantuk berat. ia bangun sebentar, cuma mijat kakiku, setelah itu kembali tidur #hhhmmmmm
karena lelah sendiri akhirnya akupun tertidur dalam posisi duduk dan kaki menjulur ke depan. sapai dengan jam 6 pagi (Alhamdulillah bisa juga tertidur)
usai solat subuh, aku kembali keliling rumah (jalan-jalan pagi ceritanya) #xixixixixixixi
♥ 27 desember 2012
karena begadang semalam suntuk akhirnya setelah mandi, sekitar jam 9 pagi aku tertidur, lumayan chum dapat 3 jam tidurnya... hehehehehe... jam 12 siang sebelum zuhur aku baru bangun. tidurku pulas tanpa ada gangguan kontraksi palsu lagi... hehehehehe
ibuku yang sedari tadi udah selesai masak, mencuci pakaian dan beres-beres rumah #hehehheeheh (gw malah enakan tidur)
kebetulan di kantor lagi libur Natal dan tahun baru bersama dari tanggal 25 desember s/d tanggal 2 januari. jadi misua ada di rumah menemani.
di siang hari kontraksi berlanjut... semakin sakit, lagi-lagi aku bawa diri mondar-mandir mengelilingi rumah..
menjelang malam hari... hadoh-hadoh.... sakitnya semakin kerasa dan semakin sering chum... kira-kira apa udah mau lahiran yah?
dalam hati terus berdo'a minta kemudahan pada proses persalinan nanti...
yang bisa kulakukan hanya menahan rasa sakit dan membaca do'a wirid + sholawat nariah berulang kali... harapan agar melahirkan nanti bisa mudah dan lancar ^_^
♥ 28 Desember 2012
Asli chum,
aku gak tidur semalaman, posisi duduk menyandar dengan bantal di tembok tidak lagi senyaman seperti kemarin malam. kontraksi semakin sering... sakitnya lumayan rasanya... solatku pun rasanya kurang sempurna, tapi aku yakin Allah bisa memakluminya... hehehehehehe
aku solat subuh jam 5.30 dini hari, usai solat seperti biasa aku mondar mandir di dalam rumah ^_^... sesekali aku ngeden pelan-pelan berharap kepala calon bayiku segera masuk ke pintu rahim lebih dalam ^_^ #sakit
dari subuh, aku berapa kali membangunkan suami dari tidurnya, tangis rintihanku membuatnya sadar dari tidurnya yang lelap.. dipijat pelan kedua kakiku. aku sempat ingat ucapan misua tadi subuh.
"Ke rumah sakitnya jangan subuh ini, bisa di tahankan... besok pagi, kalau sakitnya gak berkurang kita ke rumah sakit aja"
daaaaan benar sekali... sakit kontraksinya sudah mulai teratur... per 2 menit sekali datangnya. aku yakin ini bukan kontraksi palsu, ini kontraksi akan melahirkan.
ibuku dilanda rasa panik, ia meminta kepada misua untuk membawaku segera ke rumah sakit. pagi itu kami pun siap-siap untuk ke rumah sakit. jam 9 pagi tiba di RSUD Tarakan ^_^
setibanya di RSU, misua ke loket pendaftaran dan segera memberikan surat rujukan dari Dr.Refinaldi kepada petugas loket. tidak lama kemudian kami di suruh ke ruang UGD. Tensi dan suhu badanku di periksa oleh perawat dan dokter di UGD... dan detak jantung bayikupun di cek oleh mereka.. Alhamdulillah semua baik-baik saja, sehat. sempat aku timbang berat badan... 51 kg, naik 9 kg dari sebelum hamil... xxixixixixixixii
misua sibuk mengurus ruang persalinan dan ruang inap. sesuai dengan kesepakatan dan diskusi berdua, untuk lahiran secara normal kami mengambil ruang VIP.
pukul 10 pagi kami sudah di ruang bersalin VIP. pukul 10.30 bidan di ruang bersalin memintaku untuk berbaring. bidan melakukan cek pembukaan... #sakiiiiiiit huaaahuaaaa
"tensinya bagus, jantung bayinya juga normal. Baru 2 centi, baru pembukaan dua yah ibu" kata bidan setelah ia cek tensi dan jantung bayiku.
Whaaaaaattt??? baru pembukaan dua?
aku masih terus mondar mandir sampai dengan pukul 1 teng >>> udah pindah tanggal 27 Desember 2012, rasa pegal di telapak kaki. ku bawa tubuh yang semakin kerasa sakit ini ke tempat tidur... berusaha memejamkan matan namun tidak bisa. ku ubah posisi berbagai macam hingga dapatlah posisi yang sedikit lebih nyaman "Duduk bersandar di tembok dengan bantal" heheheheheeee...
akhirnya mataku yang teramat kantuk itu bisa kupejamkan beberapa saat... namuuuuun, lagi-lagi kontraksi palsu membuyar khayalku dalam tidur. #terbangun
udah menjelang subuh. #jam 4 dini hari
karena merasa sendirian, ku bangunkan misua untuk menemaniku begadang di subuh hari. alhasil nihil... misua ngantuk berat. ia bangun sebentar, cuma mijat kakiku, setelah itu kembali tidur #hhhmmmmm
karena lelah sendiri akhirnya akupun tertidur dalam posisi duduk dan kaki menjulur ke depan. sapai dengan jam 6 pagi (Alhamdulillah bisa juga tertidur)
usai solat subuh, aku kembali keliling rumah (jalan-jalan pagi ceritanya) #xixixixixixixi
♥ 27 desember 2012
karena begadang semalam suntuk akhirnya setelah mandi, sekitar jam 9 pagi aku tertidur, lumayan chum dapat 3 jam tidurnya... hehehehehe... jam 12 siang sebelum zuhur aku baru bangun. tidurku pulas tanpa ada gangguan kontraksi palsu lagi... hehehehehe
ibuku yang sedari tadi udah selesai masak, mencuci pakaian dan beres-beres rumah #hehehheeheh (gw malah enakan tidur)
kebetulan di kantor lagi libur Natal dan tahun baru bersama dari tanggal 25 desember s/d tanggal 2 januari. jadi misua ada di rumah menemani.
di siang hari kontraksi berlanjut... semakin sakit, lagi-lagi aku bawa diri mondar-mandir mengelilingi rumah..
menjelang malam hari... hadoh-hadoh.... sakitnya semakin kerasa dan semakin sering chum... kira-kira apa udah mau lahiran yah?
dalam hati terus berdo'a minta kemudahan pada proses persalinan nanti...
yang bisa kulakukan hanya menahan rasa sakit dan membaca do'a wirid + sholawat nariah berulang kali... harapan agar melahirkan nanti bisa mudah dan lancar ^_^
♥ 28 Desember 2012
Asli chum,
aku gak tidur semalaman, posisi duduk menyandar dengan bantal di tembok tidak lagi senyaman seperti kemarin malam. kontraksi semakin sering... sakitnya lumayan rasanya... solatku pun rasanya kurang sempurna, tapi aku yakin Allah bisa memakluminya... hehehehehehe
aku solat subuh jam 5.30 dini hari, usai solat seperti biasa aku mondar mandir di dalam rumah ^_^... sesekali aku ngeden pelan-pelan berharap kepala calon bayiku segera masuk ke pintu rahim lebih dalam ^_^ #sakit
dari subuh, aku berapa kali membangunkan suami dari tidurnya, tangis rintihanku membuatnya sadar dari tidurnya yang lelap.. dipijat pelan kedua kakiku. aku sempat ingat ucapan misua tadi subuh.
"Ke rumah sakitnya jangan subuh ini, bisa di tahankan... besok pagi, kalau sakitnya gak berkurang kita ke rumah sakit aja"
daaaaan benar sekali... sakit kontraksinya sudah mulai teratur... per 2 menit sekali datangnya. aku yakin ini bukan kontraksi palsu, ini kontraksi akan melahirkan.
ibuku dilanda rasa panik, ia meminta kepada misua untuk membawaku segera ke rumah sakit. pagi itu kami pun siap-siap untuk ke rumah sakit. jam 9 pagi tiba di RSUD Tarakan ^_^
setibanya di RSU, misua ke loket pendaftaran dan segera memberikan surat rujukan dari Dr.Refinaldi kepada petugas loket. tidak lama kemudian kami di suruh ke ruang UGD. Tensi dan suhu badanku di periksa oleh perawat dan dokter di UGD... dan detak jantung bayikupun di cek oleh mereka.. Alhamdulillah semua baik-baik saja, sehat. sempat aku timbang berat badan... 51 kg, naik 9 kg dari sebelum hamil... xxixixixixixixii
misua sibuk mengurus ruang persalinan dan ruang inap. sesuai dengan kesepakatan dan diskusi berdua, untuk lahiran secara normal kami mengambil ruang VIP.
pukul 10 pagi kami sudah di ruang bersalin VIP. pukul 10.30 bidan di ruang bersalin memintaku untuk berbaring. bidan melakukan cek pembukaan... #sakiiiiiiit huaaahuaaaa
"tensinya bagus, jantung bayinya juga normal. Baru 2 centi, baru pembukaan dua yah ibu" kata bidan setelah ia cek tensi dan jantung bayiku.
Whaaaaaattt??? baru pembukaan dua?
semangaaaat…
lagi-lagi aku perbanyak berjalan. Dan pipis pun kerasa semakin sering, ada rasa
pengen pup, tapi gak bisa pup. Bibirku terus komat kamit membaca Sholawat
Nariyah + membaca wirid (sebisanya), pada saat kontraksi datang aku mencoba
ngeden pelan-pelan berharap kepala calon buah hati udah lebih masuk kepintu
Rahim (yah, pengennya kalau di cek lagi udah pembukaan 10)
xixixixixixixixiixiii…
![]() |
Persiapan |
Sebelum solat Jum’at
Dokter Refi datang bersama seorang bidan dan seorang perawat. Mereka membawa
alat chekup tensi dan alat detak jantung bayi. Alhamdulillah tensiku masih
normal, begitu juga detak jantung sang calon bayi. Dokter Refi-pun kembali
menyuruhku melebarkan selangkangan.. beliau mengecek pembukaan pintu Rahim.
“Masih 3 centi yah.
Baru pembukaan tiga” kata dokter refi
#tepokjidat
Selama ini kah pembukaan? #semangat kembali terbakar.
Pokoknya sakitnya nda
boleh lama-lama, jalan-jalan lagi… ngeden pelan-pelan….
Daaaannnnnn…. Sorepun
menjelang. Udah pukul 5 sore.. kakiku pegel, telapak kaki sakit, kontraksi
semakin sering. Sakitnya mulai rata seperti gak mau berhenti… waaaawwww,
sakitnya semakin menghebat setelah magrib. Aku sudah tidak bisa jalan-jalan,
kelelahan. Misua setia menemani disamping ranjang.
“Sakiiit yaaaaaang” rintihku dalam menahan sakit yang luar biasa. Jam 7 bidan memeriksa kondisiku… lagi-lagi masih pembukaan tiga? Aku semakin galau, tapi tensi dan detak jantung calon debay normal dan bagus-bagus saja.
Jam 8 malam bidan
kembali cek pembukaan, kali ini aku bersikeras tidak mau dicek.. sakiiiiiiit….
Akhirnya aku berontak tidak mau di cek dan menangis…
#manjaaaaaaa….hihihihihihiiiiiii
Jam 10 malam, aku
bener-bener lelah menahan sakit. Kupinta misua untuk memberitahukan petugas
agar aku di operasi saja. Nafasku udah tidak bisa kuatur. Awalnya misua
bersikeras tidak mau aku melahirkan caesar.
“Sabar yang, ditahan
dulu yah…” bujuknya. Namun aku sudah tidak bisa mengatur diri untuk menahan
sakit akibat kontraksi yang semakin menjadi-jadi. Lagi-lagi bidan dan perawat
datang untuk mengecek pembukaan… aku berontak, tapi mereka memaksa. Alasannya
siapa tau sudah dekat pembukaan terakhir.
Daaaaaan… masih
pembukaan tiga… #huaaaaaaaaaa
Akhinya Suami tidak
tega melihat kondisiku yang kelelahan dan tidak stabil, akhirnya ia pun meminta
kepada petugas untuk di lakukan operasi caesar. Salah satu bidan mengurusku,
menyiapkan segala keperluan untuk operasi. Memasangkan infus dan kateter. Sedangkan
misua disuruh mengurus administrasi. Yaaaaah, yang tadinya rencana mau lahir
normal, maka pilih ruang VIP, tapi karena beralih haluan ke operasi akhirnya
administrasipun dialihkan menggunakan Jamsostek. Xixixixixixiiiii
Sakit semakin menggila rasanya dan “Dek” aku merasa ada sesuatu yang pecah…
“Pecah ketuban!” teriakku,
spontan misua, ibu dan kk’iparku menghampiriku dan mengecek apakah benar yang
pecah itu ketuban… dan ternyata benarrrr… Pukul 11 malam. Kali ini perutku
ngeden sendiri tanpa aku yang eden… sakiiiitnya semakin menggila… aku menangis,
misua memanggil beberapa perawat dan mengirimkan SMS ke dokter Refi. Dan aku
ditangani mereka. Lagi-lagi dilakukan cek pembukaan… baru pembukaan empat. Tensi
normal dan jantung bayi juga bagus.
Telapak tangan dan
kaki seperti udah mati rasa. Aku tidak merasakan apa-apa. Penglihatanku juga
mulai gelap, aku terus beristighfar sambil menahan sakit yang wow….
Jam setengah 12
malam, aku di bawa ke ruang operasi menggunakan kursi roda. Air ketuban
bercecer dimana-mana. Dan jadilah jam 12 aku sudah masuk kedalam ruang operasi.
“Ibu jangan ngejan
yah” pinta seorang perawat di dalam ruang operasi
“Aduh maaaaas, saya g
ngejan, ini ngejan sendiri, udah ditahan, tapi sakiiiiit”
Ucapku sambil meremas
lengannya menahan sakitnya kontraksi dan ngeden sendiri.
“sabar yah bu,
sebentar lagi biusnya disuntik, ditahan sebentar yah bu” kata perawatnya
menghiburku.
Nyuuusssss,
punggungku di suntik obat bius (bius lokal) seketika dari kaki hingga perut
tidak terasa apa-apa, aku dibaringkan perlahan oleh perawat-perawat. Dokter refi
belum tampak batang hidungnya. Misua dilarang masuk ruang operasi. Akhirnya misua
menunggu di depan pintu ruang operasi. Terakhir sempat ku dengar dia berpesan
kepada salah satu perawat.
“Titip Istri dan anak
saya yah”
Dokter refi belum datang, perawat mempersiapkan segala sesuatu keperluan operasi, sempat terasa tubuhku di iris. “Bu, kerasa sakit tidak?”, kujawab “Iya, rasa” dan obat bius di tambah melalui selang infus. Selang oksigen di pasang di hidung. Jam setengah 1 malam dokter Refi masuk ruang operasi
“Bu, kita berdo’a yah
semoga semua sehat dan selamat”
Operasi dimulai……..
Proses operasi aku
tidak tidur, aku ingin bertemu buah hati yang telah kutunggu selama ini.
Santai. Dokter Refi
beserta para perawat sangat menikmati proses operasi, buktinya mereka operasi
sambil ngobrol-ngobrol.
30 menit kemudian,
Terdengar suara kocokan
air yang dicelupkan sesuatu. Mungkin ada yang telah dibuka. Dan ketika
terdengar suara kocokan air yang ke-2 kali, begitu juga kudengar sebuah
tangisan bayi….
Alhamdulillllaaaaaahhh,,
segala puji untuk Allah, Subhanallah… akhirnya proses lahiran bayiku selesai. Ingin
rasanya aku duduk dan memeluk bayiku, namun bius benar-benar menghalangiku
untuk bisa bangun.
Bayiku di bawa lari seorang perawat, untuk dibersihkan. Tangisannya memecah kesunyian ruang operasi. Tangisannya membuat aku semakin rindu. Tangisku pecah. Sebuah keajaiban. Anakku lahir dengan kondisi yang sehat dan selamat.
Kurang lebih 10 menit
bayiku dibawa untuk dibersihkan, begitu kembali, tangisnya mulai reda. Seorang perawat
yang mengenakan jilbab menggendong bayiku dan membantuku untuk mencumnya,
kemudian ia memperlihatkan kondisi bayiku yang tidak kekurangan 1 apapun,
terakhir perawat itu memperlihatkan jenis kelaminnya. Waaaaah, Alhamdulillah
bayiku perempuan. sRobbihabli minassolihin.. semoga anakku menjadi anak yang
solehah.. Amiiin ya Robbal Alamin
Bayiku dibawa pergi menuju suami untuk di Adzankan dan Diiqomatkan. Misua sempat mendokumentasikan wajahnya pada sat menangis… heheheheeh
Setengah 2 dini hari
aku keluar dari ruang operasi. Aku tidak bisa tertidur. Aku rindu berat dengan
bayiku. Wajahnya terbayang-bayang dikelopak mataku. Malam ini dia tidak tidur
di sampingku, masih perlu dirawat dan di ingkubator sedikit karena tubuhnya
terlalu putih pucat seperti tanpa darah.
Misua tampak sangat bahagia melihat aku dan bayi kami sehat dan selamat.
Misua tampak sangat bahagia melihat aku dan bayi kami sehat dan selamat.
Semoga menjadi
keluarga Sakinah Mawaddah dan Warahmah. Amin
Dan aku bisa ketemu
bayiku setelah jam 8 pagi…. Huaaaaaa, anakku sayaaaang….
Alhamdulillah, Telah lahir dengan selamat dan sehat Putri Pertama Kami pada
Sabtu 29 Desember 2012 Pukul 12.58 dini hari
Dengan berat 2,88 kg
dan panjang 48 cm
Insya Allah akan
diberi nama : “Yumna Filzahazira Ranazaheen Difafhanur”
Label: ♥ Hanur
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)