Sabtu, 13 September 2014

♥ Tetangga Aneh ♥

Tragedi banjir subuh buat ane dan tiga orang teman kos terauma nyari rumah yang dekat dengan sungai. Dan sepakat nyari rumah yang datarannya lebih tinggi. Setelah hunting seminggua, ketemu deh rumah kontrakan lumayan besar berisi 2 kamar tidur 1 kamar mandi yang cukup luas, dapur, ruang Tamu dan ruang keluarga. Waktu itu sekitar Agustus 2010 rumah permanen yang udah di kasi keramik hijau menjadi pilihan sebab harga murah Rp 5.000.000 / tahun udah komplit air dan listrik (gak bayar bulanan untuk biaya listrik dan air). Murahnya bukan karena rumah itu rumah tua, rumah itu bahkan baru setahun di bangun. Yang bikin rumah itu murah karena akses menuju rumah itu emang lumayan bikin jenuh (kalau ane udah terbiasa). Motor bisa sampai di samping rumah tapi mesti punya nyali yang dikit gede, soalnya ada tanjakan menikung dikit di samping rumah pak malik. Kita ber-4 tetap sepakat milih rumah itu. Ngitung-ngitung sisa uangnya kan bisa di tabung.
Sampai dengan tahun maret 2011 teman ane yang paling muda menikah, lanjut di bulan juni 2011 yang satu lagi menikah, alhasil tinggal kita berdua aja yang belom menikah. Ane dan satu lagi teman yang belum menikah ini mengambil keputusan untuk tetap tinggal di rumah kontrakan itu. Sampai akhirnya november 2011 anepun menyusul menikah (asli ini gak ada rencana).. hehheeeee
Berhubung, ane gak mau tinggal dengan ortu maupun mertua, akhirnya misua mau ikut tinggal di rumah kontrakan. Yah teman ane yang belom nikah masih bareng kita. Kebetulan kan ada dua kamar, teman di kamar sebelah dan ane bareng misua di kamar satunya.
Satu koma lima bulan berlalu, teman yang belom nikau itu dapat tugas kerja di luar kota. Akhirnya dia yang keluar dari rumah. Tinggal lah ane dan misua berdua di rumah kontrakan yang penuh kenangan itu.
Itu mukadimah dimana ane tinggal di rumah kontrakan itu. Sampai dengan sekarang (september 2014) ane udah empat tahun tinggal disitu. Dikarenakan kondisi keuangan ane yang masih pas-pasan membuat ane dan misua belum bisa mendirikan rumah pribadi.  Jadi kita sepakat masih bertahan tinggal di rumah kontrakan.
Apa hubungannya judul dengan rumah kontrakan?
Begini....
Posisi rumah kontrakan itu sebenarnya terletak di belahan pemisah antara RT.28 dan RT.27 Kelurahan karang anyar. Kebetulan daerah karang anyar ini kan rumahnya blok blok gitu, nah belakang rumah kontrakan ini bertemu dengan belakang rumah orang yang sampai sekarang ane gak tau wujud asli penghuni-penghuni rumah itu. Soalnya kan rumah mereka udah beda gang dengan rumah kontrakan ane.
Sejak ane tinggal bareng ketiga teman ane di rumah itu sampe ane tinggal bareng anak, misua dan nyokap, hampir tiap hari kita dengar kegaduhan di rumah tetangga pas di belakang rumah.
Kalau bisa ane perkirakan. Sampai dengan ane publish tulisan ini, jumlah Isi manusia di rumah tetangga itu ada sekitar enam orang (si nenek, si anak kk perempuan, si adek perempuan, si anak laki-laki, si naila cucuk perempuan dan satu lagi cucu yang ane gak tau gendernya)
Pertama ane tinggal disitu, kemungkinan usia naila belum usia setahun, soalnya ane jarang dengar ocehan anak kecil yang baru belajar ngomong melainkan suara anak bayi yang masih sering menangis.
Sebenarnya banyak cerita aneh dari rumah tetangga di belakang.. paling miris ane dengar kejadian tadi pagi pas ane lagi asyik di dalam kamar mandi. Jadi begini ceritanya.
Naila sepertinya sekarang udah usia sekitar empat atau lima tahun, udah bisa di suruh-suruh (ini sering banget ane dengar ia di suruh orang2 dewasa yang ada di rumah itu, cuci piringlah, jaga adiklah, nyapu lah dan banyak lagi)
Kejadian tadi itu masalahnya ane gak tau persis, yang jelas ane dengar epertinya mamanya naila teriak nyuruh dia bawa nasi kemana gitu, sementara si naila lagi main.. ane dengar teriakan suara berbeda mungkin itu tantenya naila bialng gini “Itu nah dia main karet, pura-pura nda dengar”.. mamanya naila makin maran dan teriak sambil ngeluarin kata-kata kasar “sini kau anj***, dasar se***” miris ane dengarnya.. pengen rasanya siram tu mulut emak-emak pake cabe sepuluh kilo..
Ane dengar suara naila (karena terdengar suara anak kecil). Kira-kira percakapan sadis mereka begini.
Naila : “Apaaaaa?” suaranya kedengaran agak jauh, mungkin masih di teras atau di ruang tamu
Mama naila : “Sini kau anj***, ku tendang perutmu tuh kau bilang apa-apa”
Kayaknya si naila takut dan berdiri diam entah diamana..
Mama naila :”ngapain kau bediam disitu? Mau ni di tendang perutnya” suara kasar orang dewasa itu bikin ane galau dan pingin nimpukin kepalanya pake batu kali yang paling besar sampe bocor dan berantakan.
Sepertinya si naila takut atau bagaimana, dia gak bergerak dari diam dan mematungnya. Dan tidak lama kemudia ane dengar seperti suara pukulan atau tendangan gitu, di campur suara gaduh. Seketika terdengar suara jeritan anak kecil “Aduuuuuuuh, sakiiiittt, ampun maaaa, ampuuun”
Gua yakin, naila pasti kena bogem atau kena tendangan maut dari mamanya...paraaah itu orang tua brengsek..ane ngumpat dalam hati.
Masih kedengaran suara tangisan naila, ane dengar lagi yang mirip suara tante naila ketawa ngakak seperti firaun yang tak merasa berdosa sambil ngomong gini
“KAPOK! Dikasi tau nda mau dengar.. HAHAHAHAAA”
Manusia-manusia hati setan semua orang di belakang. Anak kecil nangis karena kesakitan bukannya di kasihani atau di obati malah di ketawain... ngatain anak kecil dengan sapaan kasar lagi.
Seandainya ane bisa menghilang dan jadi malaikat, atau tiba-tiba ane bisa pakai ilmu transparan gak diliat, udah ane datangin kedua makhluk tak berhati itu sambil mukulin kepalanya pakai balok-balok...
Jujur. Selama empat tahun ane disitu, belum pernah ane liat wujud asli makhluk-makhluk itu. Yang terdengar hanya pertengkaran, ucapan-ucapan “Anjing” “Setan” “Dasar tuli”.. dan ucapan itu tidak hanya untuk ortu ke anak, tapi juga anak ke ortu... parah tetangga. Dulu sebelum ane tinggal disini, katanya sempat ada kejadian pembunuhan antar tentangga..masalahnya sepele.. soal toilet...
Akeh, ana gak bahas soal itu, tapi kapan-kapan ane ada waktu ane bakal post cerita pembunuhan gara-gara toilet!
Well. Chum pasti bingung, mukadimah sama ending cerita nya rada gak nyambung..tapi itulah, ane pengen nulis tapi fikiran lagi semrawut... kali ini ane ngepost tanpa picture yah..
Thanks udah mau scroll blog sederhana ane...


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates